Cerita cinta Anak Remaja

Malsha

 Matahari mulai bersinar,bunga terlihat sedang bergembira, bunyi motor dan mobil mulai berirama, bunyi sepatu para remaja mulai terdengar, mereka seakan bernyanyi mengiringi langkah kakinya,para orang tua mulai sibuk bergerak,berharap sesuap nasi hari ini kan didapat.
 Hari itu Nisa si gadis remaja yang mulai masuk sekolah Islam pun menyambut pagi itu dengan riang gembira. Disusul murid baru lainnya,yang tak sabar memasuki ruang kelasnya.
 Pagi itu tepat pukul 7 : 15,guru piket mulai membunyikan bel tanda semua siswa harus berbaris untuk apel pagi. Menyadari hal itu,semua siswa dengan cepat menghampiri tempat apel pagi. setelah semua siswa sudah berkumpul guru piketpun mulai memberikan arahan dan nasehat untuk para siswa. Siswa yang telambat dihukum guru dengan mengangkat rumput yang ada di depan sekolah.
Di kelas para siswa mulai sibuk menyiapkan buku untuk menyambut pelajaran pertama. Kala itu proses perkenalan antara guru dan siswa pun mulai terjalin.Mereka bersenda gurau seakan tak peduli dengan tugas yang mulai diberikan guru.
Hari berlalu terus menerus seperti itu,hingga hari itu pada saat berjalan Nisa bertemu dengan seseorang yang ia tak kenal.Dengan  rasa geli di dalam hati,ia mulai ............... pria itu. Entah apa alasannya ia pun tak tahu.Pria itu hanya menatapnya dengan kebingungan seraya bertanya ," sebenarnya apa yang .... pada diri saya ?" namun sayangnya pertanyaan itu tak kunjung ada jawabnya.
Keesokan harinya, nisa kembali ......... pria itu, si pria pun mulai .......... nisa, dengan akrab mereka berdua mulai berbicara.
Rapot mulai dibagikan,itu tandanya hari libur mulai diumumkan. Ya libur smester yang panjang begitu berarti bagi para siswa untuk berlibur.Masing-masing dari siswa mulai merencanakan untuk libur bersama sayang nisa tak bisa ikut.Nisa punya agenda sendiri untuk menghabiskan liburnya. Ia bersama keluarganya pergi ke rumah eyangnya  di luar kota. Disana Nisa bermain dan bertemu teman-teman baru.

Sayangnya hari liburpun berakhir, Nisa dan para siswa kembali menjalani rutinitas sebagai seorang siswa. Mereka mulai mengikuti apel pagi seperti biasanya. Dan ia kembali bertemu dengan si pria. Ia cukup merasa kangen untuk menertawakan pria itu. Dengan suara yang keras dan bersemangat ia mulai  si pria itu dan seperti biasa pria itu hanya kebingungan dan kali ini ia langsung bertanya,apa sebenarnya yang ia ..........n,dengan sigap Nisa menjawab wajah kamu seperti badut,......... (bersambung)